MU'JIZAT AL-QUR'AN

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang
Al-Qur’anul karim adalah mu’jizat agama islam yang kekal dan mu’jizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Ia diturunkan allah kepada rasulullah, Muhammad saw. Untuk mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju kebenaran, serta membimbing mereka kejalan yang lurus, rosul menyampaikan al-qur’an itu kepada sahabatnya orang-orang arab asli.
Sungguh telah berjalan kebijaksanaan allah Azza wa jalla yang azali, dimana dia menguatkan nabi dan rosul-Nya dengan mu’jizat yang menakjubkan, bukti-bukti yang jelas, serta hujjah dan dasar yang masuk akal, yang semua itu menujukkan atas kebenaran mereka, bahwa mereka itu adalah para nabi dan utusan Allah SWT, allah mengistimewakan nabi Muhammad saw dengan mu’jizat yang agung, Al-qur’an nur Tuhan dan wahyu samawi yang disampaikan kepada nabi-Nya, sebagai “Bacaan” berbahasa arab yang sedikitpun tanpa cela. Dengannya dia membangkitkan bangsa-bangsa dari dari ketiadaannya, mereka bagai mayat-mayat hidup yang kemudian allah menghidupkan mereka dengan cahaya Al-Qur’an itu. Dia menuujukkan mereka dari jalan yang lebih lurus dan menjadikan mereka umat terbaik yang ditampilkan untuk seluruh manusia.

Artinya: “Dan Apakah orang yang sudah mati[502] kemudian Dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu Dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.”
[502] Maksudnya ialah orang yang telah mati hatinya Yakni orang-orang kafir dan sebagainya.
Al-Qur’an telah berhasil menghidupkan bangsa-bangsa dan menciptakan persatuan yang sebelumnya tidak pernah dikenal dalam sejarah. Dari negeri arab, negeri para pengembala onta dan kambing, muncul para pemimpin bangsa-bangsa dan umat bahkan mereka berhasil menegakkan hokum keseluruh penjuru dunia. Ini berkat keutamaan Al-Qur’an.

I.2 Rumusan masalah
1.2.1 Bagaimana pengertian mu’jizat dari segi bahasa dan istilah?
1.2.2 Apa saja macam-macam mu’jizat?
1.2.3 Tantangan apa saja yang terdapat dalam Al Qur’an?
1.2.4 Bagaimana perspektif mu’jizat dari berbagai segi?
1.2.5 Bagaimana tuduhan terhadap Al Qur’an beserta bantahannya?
1.2.6 Bagaimana tujuan dan fungsi mu’jizat?
I.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana pengertian mu’jizat dari segi bahasa dan istilah.
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja macam-macam mu’jizat
1.3.3 Untuk mengetahui tantangan apa saja yang terdapat dalam Al Qur’an.
1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana perspektif mu’jizat dari berbagai segi.
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana tuduhan terhadap Al Qur’an beserta bantahannya.
1.3.6 Untuk mengetahui bagaimana tujuan dan fungsi mu’jizat.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MUKJIZAT
I’jaz Bahasa : Menetapkan kelemahan, menganggap lemah kepada orang lain.
I’jaz Istilah: Ketidak mampuan mengerjakan sesuatu, karena manusia lemah untuk mendatangkan serupa itu, yang sebenarnya perkara itu adalah luar biasa dan keluar dari batas-batas sebab yang di kenal. Jadi kemu’jizatan Al-Qur’an adalah : kelemahan semua manusia, baik secara individu atau kelompok untuk mendatangkan serupa Al-Qur’an itu.

Artinya: “kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya[410]. berkata Qabil: "Aduhai celaka Aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" karena itu jadilah Dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.”(QS. Al-Maidah: 31)
[410] Dipahami dari ayat ini bahwa manusia banyak pula mengambil pelajaran dari alam dan jangan segan-segan mengambil pelajaran dari yang lebih rendah tingkatan pengetahuannya.
Kelemahan mu’jizat Al-Qur’an ini yang dimaksud adalah Al-Qur’an menampakkan kebenaran nabi dan pengakuannya sebagai Rosul dengan cara melemahkan orang-orang arab untuk menghadapi mu’jizatnya yang abadi, yaitu al-qur’an.
Al-Qur’an di gunakan rosul untuk melemahkan orang-orang arab dan ternyata mereka tidak dapat menandinginya, padahal mereka sudah sangat tinggi tingkat fashohah dan balaghoh- nya dari sana bisa disimpulkan betapa hebatnya al-qur’an.

2.2 MACAM-MACAM MU’ JIZAT
Mu’jizat Itu Terbagi Menjadi Dua Jenis :

1. Mu’jizat yang bersifat material, inderawi, tidak kekal semua mu’jizat nabi-nabi dahulu, yaitu bersifat material dan indrawi, maksudnya adalah, keluarbiasaan tersebut dapat disaksikan atau dijangkau langsung lewat indra umatnya.
Contohnya : Mu’jizat Nabi musa berupa tongkat, karena ia di utus pada zaman dimana ilmu sihir sedang digandrungi dan banyak orang yang ahli sihir. Mu’jizat Nabi isa beliau dapat menghidupkan orang-orang mati, menyembuhkan penyakit buta, tuli, bis, dan belang, serta mengabarkan sesuatu hal yang ghoib, karena beliau di utus pada masa dimana ilmu kedokteran dan hikmah sedang berkembang, sehingga pada waktu itu bermunculan para dokter ahli.

2. Mu’jizat yang bersifat imaterial, rohani, aql, tidak indrawi, logis, bisa di buktikan sepanjang masa, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, abadi sepanjang masa, agar dapat dilihat oleh orang-orang yang mempunyai pandangan hati, lalu mereka mengambil cahaya dan petunjuk ya di dalam menghadapi masa kini dan masa mendatang.

Contohnya : Al-Qu’ran (wahyu samawi) dia bisa dijangkau oleh setiap orang yang menggunakan akalnya di mana dan kapan saja, dia adalah mu’jizat islam yang abadi dan argumentasinya yang kuat dan tegak di atas peradaban dunia sebagai saksi kebenaran Rosulullah, yang sekaligus membuktikan keagungan islam dan kelanggengan agama tersebut.


2.3 ANEKA TANTANGAN DALAM AL-QUR’AN
2.3.1 Tantangan Umum
Tantangan yang pertama ini ditunjukkan kepada semua makhluk, baik kaum filosof, cendekiawan, ulama’, hukama’, maupun semua manusia tanpaterkecuali, baik bangsa arab maupun bangsa lain, yang berkulit putih maupun hitam, bahkan mu’min ataupun kafir sekalipun. Lihat tantangan yang sedemikian jelas.
Firman allah yang berhubungan dengan tantangan kulli :
Artinya : “Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al- Quran itu jika mereka orang-orang yang benar.” (QS. Athur :34)

2.3.2Tantangan Khusus
Rosulullah telah meminta orang arab untuk menandingi Al-Qur’an dalam tiga tahap :
1. Menantang mereka dengan keseluruhan (kulli) Al-Qur’an dalam uslub umum, yang meliputi orang arab sendiri sendiri dan orang lain, manusia, dan jin, dengan tantangan yang mengalahkan kemampuan mereka padu melalui firman allah :

Artinya : Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".(al-Isro’[17]:88).

2. Menantang mereka dengan sebagian (juz’i) sepuluh surat saja dari qur’an, dalam firmannya-Nya:
Artinya: “Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), Maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar".(Hud [11]:13) Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu Maka ketahuilah, Sesungguhnya Al Quran itu diturunkan dengan ilmu[713] Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, Maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)? (Hud [11]:14)
[713] Yakni: Allah saja yang dapat membuat Al Quran itu.

3. Menantang mereka dengan (juz’i) satu surah saja dari al-qur’an dalam firman allah;
Artinya : Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah[31] satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (Al-Baqoroh [2]:23)

[31] Ayat ini merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al Quran itu tidak dapat ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa karena ia merupakan mukjizat Nabi Muhammad s.a.w.

2.4 MUK JIZAT AL-QUR’AN DILIHAT DARI BERBAGAI SEGI
A. SEGI KEBAHASAAN
●Nada dan Langgamnya
Jika anda mendengar ayat-ayat Al Qur’an, hal pertama yang terasa di telinga adalah nada dan langgamnya. Ayat-ayat Al Qur’an walaupun sebagaimana ditegaskan-Nya bukan syair atau puisi, namun terasa dan terdengar mempunyai keunikan dalam irama dan ritmenya bahasa.
Cendekiawan Inggris, Marmaduke Pickthall dalam “The meaning of Glorious Qur’an” menulis, Al Qur’an mempunyai simfoni yang tidak ada taranya dimana setiap nada-nadanya untuk menangis dan bersuka cita.
Hal ini di sebabkan oleh huruf dari kata-kata yang di pilih melahirkan keserasian bunyi dan kemudian kumpulan kata-kata itu melahirkan pula keserasian irama dalam rangkaian kalimat ayat-ayatnya. Bacalah surat
Artinya:(1)Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, (2)dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut, (3)dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, (4.)dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang, (5)dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia)[1550]. (An-Nazi’at [79]: 1-5).
[1550] Dalam ayat 1 s/d 5 Allah bersumpah dengan malaikat-malaikat yang bermacam-macam sifat dan urusannya, bahwa manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat. sebahagian ahli tafsir berpendapat, bahwa dalam ayat-ayat itu Allah bersumpah dengan bintang-bintang.
Kemudian begitu pendengaran mulai terbiasa dengan nada dan langgam ini, al-qur’an mengubah nada dan langgamnya.

● Keindahan Dan Ketepatan Ma’nanya.
Tidak mudah menjelaskan keindahan bahasa Al-Qur’an bagi yang tidak memiliki rasa bahasa arab, jadi paling tidak mengetahui tentang tata bahasanya.
Artinya: (71.)orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu Rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan Pertemuan dengan hari ini?" mereka menjawab: "Benar (telah datang)". tetapi telah pasti Berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir. (QS. Az-Zumar [39]: 71)

B. SEGI GHAIB
●Berita gaib tentang masa lampau. (Kaum ‘Ad dan Tsamud serta kehancuran kota Iran).
Artinya: (4.) kaum Tsamud dan 'Aad telah mendustakan hari kiamat[1502](5.) Adapun kaum Tsamud, Maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa[1503].(6.)Adapun kaum 'Aad Maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi Amat kencang,(7.) yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; Maka kamu Lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). (QS. Al Haqqah:4-7)
[1502] Al Qaari'ah menurut bahasa berarti yang menggentarkan hati, hari kiamat dinamakan Al Qaari'ah karena Dia menggentarkan hati.
[1503] Yang dimaksud dengan kejadian luar biasa itu ialah petir yang Amat keras yang menyebabkan suara yang mengguntur yang dapat menghancurkan.

●Berita gaib pada masa datang yang terbukti (kemenangan kaum romawi setelah kekalahannya)
Artinya: (1.)Alif laam Miim[1160],(2.)telah dikalahkan bangsa Rumawi[1161], (3.) di negeri yang terdekat[1162] dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang[1163] (4.)dalam beberapa tahun lagi[1164]. bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, (5.)karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang (QS. Ar Rum:1-5).
[1160] Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
[1161] Maksudnya: Rumawi timur yang berpusat di Konstantinopel.
[1162] Maksudnya: terdekat ke negeri Arab Yaitu Syria dan Palestina sewaktu menjadi jajahan kerajaan Rumawi Timur.
[1163] Bangsa Rumawi adalah satu bangsa yang beragama Nasrani yang mempunyai kitab suci sedang bangsa Persia adalah beragama Majusi, menyembah api dan berhala (musyrik). kedua bangsa itu saling perang memerangi. ketika tersiar berita kekalahan bangsa Rumawi oleh bangsa Persia, Maka kaum musyrik Mekah menyambutnya dengan gembira karena berpihak kepada orang musyrikin Persia. sedang kaum muslimin berduka cita karenanya. kemudian turunlah ayat ini dan ayat yang berikutnya menerangkan bahwa bangsa Rumawi sesudah kalah itu akan mendapat kemenangan dalam masa beberapa tahun saja. hal itu benar-benar terjadi. beberapa tahun sesudah itu menanglah bangsa Rumawi dan kalahlah bangsa Persia. dengan kejadian yang demikian nyatalah kebenaran Nabi Muhammad s.a.w. sebagai Nabi dan Rasul dan kebenaran Al Quran sebagai firman Allah.
[1164] Ialah antara tiga sampai sembilan tahun. waktu antara kekalahan bangsa Rumawi (tahun 614-615) dengan kemenangannya (tahun 622 M.) bangsa Rumawi adalah kira-kira tujuh tahun.

C. SEGI ILMIAH
Tidak ada petentangan denga ilmu-ilmu alam yang telah di pastikan kebenarannya, dalam hal ini Al-Qur’an telah mengisyratkan segi kemu’jizatannya dengan firman allah Saw.
Artinya :“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”(QS.Al-fushilat:53)
Sebagai contoh (bukti nyata yang menguatkan kemukjizatan Al-Qur’an):

●Ilmu Biologi (reproduksi)
Artinya: (1)bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,(2.) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (QS. Al Alaq: 1-2)

●Ilmu Falaq (perbintangan)
Artinya: Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. (QS. Al Israa’(17):12)

●Ilmu Pengobatan
Artinya:Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An Nahl:69)


●Ilmu Geografi
Artinya: Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia Mengadakan awan mendung. “(QS Ar- Ra’d:12)

● Ilmu Astronomi.
Artinya: “Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu Hampir-hampir menghilangkan penglihatan. “(Q.S An-Nuur[24]: 43 )”

2.5 TUDUHAN TERHADAP KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN DAN BANTAHANNYA
1. Mereka (para penentang agama tauhid) mengatakan: “bahwa Al-Qur’an itu hanyalah ajaran Jabar ar-Rumi, di berikan rosulullah di mekkah…”
Hal ini sangatlah tidak masuk akal karena allah sendiri telah menegaskan dalam firman-Nya :
Artinya: “Dan Sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al Quran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)". Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajam[840], sedang Al Quran adalah dalam bahasa Arab yang terang.” (QS. An-Nahl: 103)
[840] Bahasa 'Ajam ialah bahasa selain bahasa Arab dan dapat juga berarti bahasa Arab yang tidak baik, karena orang yang dituduh mengajar Muhammad itu bukan orang Arab dan hanya tahu sedikit-sedikit bahasa Arab.
Jabar Ar-Rum adalah seorang laki-laki buruh tukang besi, bangsa Rum yang baru masuk islam dan tidak mengenal bahasa arab, memang rosul sering menghampiri dan duduk bersamanya, tapi bagaimana mungkin dia bisa mengajarkan Al-Qur’an. Bisaah diterima akal bahwa lelaki asing itu adalah menjadi sumber al-qur’an yang susunan-susunannya mempunyai nilai sastra yang amat tinggi.

2.6 TUJUAN DAN FUNGSI MU’JIZAT
Mu’jizat berfungsi sebagai bukti kebenaran para nabi. Keluarbiasaan yang tampak atau terjadi melalui mereka itu diibaratkan sebagai ucapan Tuhan: “ Apa yang dinyatakan sang nabi adalah benar. Dia adalah utusan-Ku, dan buktinya adalah Aku melakukan mu’jizat itu.“ Mu’jizat berarti melemahkan namun dari segi agama, ia sama sekali tidak dimaksudkan untuk melemahkan atau ketidak mampuan yang ditantang, mukjizat dititipkan kepada hambanya yang terpilih untuk membuktikan kebenaran ajaran ilahi, maka dari itu kemungkinan ada dua konsekuensi:
a. Bagi yang telah percaya kepada nabi, maka ia tidak lagi membutuhkan mukjizat ia tidak lagi ditantang untuk melakukan hal yang sama. Mukjizat yang dilihat atau dialaminya hanya berfungsi sebagai penguat keimanan, serta menambah keyakinan akan kekuasan Allah Swt.
b. Para nabi sejak Adam A.S hingga Isa A.S di utus untuk suatu kurun tertentu serta masyarakat tertentu. Tantangan yang mereka kemukakan sebagai mukjizat pasti tidak dapat dilakukan oleh umatnya. Namun apakah ini berarti peristiwa luar biasa yang terjadi melalui mereka itu tidak dapat dilakukan oleh selain umat mereka pada generasi sesudah mereka.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Telah berjalan kebijaksanaan allah Azza wa jalla yang azali, dimana dia menguatkan nabi dan rosul-Nya dengan mu’jizat yang menakjubkan, bukti-bukti yang jelas, serta hujjah dan dasar yang masuk akal, yang semua itu menujukkan atas kebenaran mereka, bahwa mereka itu adalah para nabi dan utusan Allah SWT. Maka adanya mu’jizat itu adalah sebagian bukti dari kuasa Allah SWT. Begitu mulianya al-qur’an itu hingga allah pun menjamin penjagaannya sendiri, maka dari itu kita wajib mempercayai, mengamalkan, dan menjaganya.
Di sana segalanya ada, di dalam Al-Qur’an semua sandaran dan tempat penyelesaiaan permasalahan di dunia ini di selesaikan, Al-Qur’an adalah guru mujarrab untuk segala penyakit hati, syair terindah yang paling indah dan menakjubkan, lantunan indah yang mengetarkan setiap jiwa yang beriman, drama islami yang disutradarai langsung oleh Allah, sungguh Al-Qur’an adalah bukti kekuasaan-Nya, dan kita wajib mempercayai.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad Ash-Shabuni. 2001. Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis. Jakarta: Pustaka Amani.
Assa’idi Sa’ dullah. 1996. Hadis-Hadis Sekte. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Khalil, Manna’ al-Qattan. 2007. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an. Bogor: Litera Antar Nusa.
Mudasir. 1999. Bandung: Pustaka Setia.
Quraish M Shihab. 2001. Mukjizat Al-Qur’an. Bandung: Mizan.
Solahuddin agus. 2009. Ulumul Hadist. Bandung: Pustaka Setia.

0 Response to "MU'JIZAT AL-QUR'AN"

Posting Komentar